kuil-gran-juagarKOTA GUATEMALA – Sebuah kota suku Maya yang hasil
keseniannya membuat kagum para kolektor selama beberapa dekade, tetapi
lokasi sebenarnya masih menjadi misteri, telah ditemukan di hutan bagian
utara Guatemala.
‘Lokasi Q’ telah menjadi lahan suci arkeologi sejak hasil kesenian suku
Maya yang sangat indah dari masa antara tahun 600 sampai 900 masehi
muncul di museum dan galeri di Amerika dan Eropa di tahun 1970-an.
Para peneliti telah menemukan patung di rerentuhan yang telah lama
dikenal sebagai La Corona di Guatemala yang sesuai dengan serpihan
balkon yang misterius, demikian dikatakan Salvador Lopez, ketua monumen
bersejarah Guatemala.
Peneliti Internasional telah memperkirakan bahwa La Corona adalah
‘Lokasi Q’ dan penemuan terakhir membuktikan hal itu, kata Lopez.
“Potongan bangunan tersebut mengkonfirmasikan bahwa ini adalah Lokasi Q” demikian dikatakannya pada Reuters.
Banyak pahatan patung batu yang mulai muncul tiga dekade yang lalu,
memiliki ukiran berbentuk kepala ular yang aneh. Mereka banyak memiliki
kesamaan sehingga para ahli memperkirakan bahwa mereka dirampok dari
satu kota Maya yang sama.
Namun akhir-akhir ini, beberapa arkeolog mulai berpikir bahwa ‘Lokasi
Q’ adalah mitos dan pahatan kepala ular tersebut berasal dari beberapa
tempat yang berbeda.
Lopez berkata bahwa patung bangunan yang baru-baru ini ditemukan
menunjukkan bahwa La Corona telah didirikan oleh pemimpin kerajaan besar
Maya dari Meksiko, Calakmul, untuk menolong kerajaannya dalam perang
besar dengan Tikal, kerajaan terbesar kedua suku Maya di Guatemala.
“Ini menceritakan sejarah dari dua kekuatan, Tikal dan Calakmul,” katanya.
La Corona terletak di perbatasan taman nasional Laguna del Tigre,
bagian yang berbahaya dari Guatemala dimana ilmuwan bekerja diantara
penyelundup obat bius, penebang kayu gelap, dan perkebunan ilegal.
Lokasi ini digali oleh tim ahli dari Universitas Yale, the National Geographic Society dan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar